// //

Galeri 5


Anomali simalakama, politik mesti dibatasi untuk dikembalikan sebagai akses, bukan ekses.
Hukum nggak selamanya berjalan dengan benar, demikian sebaliknya kebenaran nggak selalu berjalan dengan hukum.
Hukum (mungkin) dibuat karena adanya keprihatinan terhadap tata kemasyarakatan, tapi ternyata diejawantah tafsiran prinsip 'kreativitas politik'.
Penganutnya beraliran filsafat akrobatisme dengan paham 'dunia panggung sandiwara'.
Hukum adalah sejarah tentang penindasan, sedangkan Advokat adalah sejarah pembebasan.
Bahkan kebenaran membutuhkan Advokat sebagai mata agar tidak berjalan buta untuk memastikan langkah menuju keadilan.
Seperti elang, binatang lain akan pulang ke sarang untuk menghindari badai tapi tidak dengan elang, masuk dalam arus untuk mencapai ketinggian diatasnya badai.

Pengantar


Obscuris vera involvens

(kebenaran itu ditutupi oleh kegelapan)


Per fas et nefas

(melalui yang benar dan yang salah)


Damihi Facta Do Tibi Ius

(tunjukkan kami faktanya, kami berikan hukum-nya)


Iustitia omnibus

(keadilan untuk semua)


Tunggu...