// //

Ironi Frasa Tahun Politik

Tahun 2018 & 2019 mendapat sebutan sebagai tahun politik yang menginspirasi seluruh elemen bangsa. Tapi politik seringkali mempersentuhkan diri dengan hukum, bahkan hingga mengendalikan norma hukum.

Sebetulnya, deretan angka itu sama dengan deretan angka lainnya, yang membuatnya berbeda adalah karena deret angka yang menunjukkan tahun itu sekaligus masa politik pemilihan umum.

Tentu bakal banyak atraksi akrobatik penafsiran klausul normatif dari hukum yang berlaku, tapi... semoga hukum berjalan apa-adanya, penafsiran yang baik yang fair untuk jadi kelaziman positif.

Disini, politik harus feminin dan hukum bersikap maskulin, agar terjadi pembuahan dan hasil yang terbaik... jangan ada lagi penyimpangan identitas gender dalam wacana ini, melambai, menghasud dan preseden buruk.

Disinilah peran Advokat, sebuah profesi nobile (terhormat) yang independen yang tidak terikat dengan uniformitas kedinasan, untuk mengembalikan hukum pada kittahnya, bersih dari sentuhan politis.

Dengan demikian, justeru sebenarnya 2018 adalah tahun hukum dimana akan banyak pesta-pora politik dan penyelundupan hingga pelecehan norma hukum, apatisme norma dan kebiasaan, pembunuhan banyak karakter dan perang urat syaraf atas nama rakyat pada umumnya dan negara secara khusus yang merugikan masyarakat awam, mempermainkan si lugu, inilah tahun khusus bagi Advokat.
Semoga semua pemimpin dan elit politik benar-benar berpikir, berbuat, bekerja dan berjuang sepenuh-penuhnya untuk keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan si pencari keadilan... dan pencari negara adil-makmur.

Salam Officium Nobile.

Pengantar


Obscuris vera involvens

(kebenaran itu ditutupi oleh kegelapan)


Per fas et nefas

(melalui yang benar dan yang salah)


Damihi Facta Do Tibi Ius

(tunjukkan kami faktanya, kami berikan hukum-nya)


Iustitia omnibus

(keadilan untuk semua)


Tunggu...